Akhirnya....perjodohan itu telah berakhir dengan tidak manis tanpa diduga sebelumnya yang meninggalkan kesan mendalam yang menyentuh kalbu ini. tanpa terasa hati ini terus berteriak memanggil namanya walau tanpa dikehendaki dan seiring itu pun pikiran ikut juga.
mungkin ini salahku karena terlalu memaksakan kehendak karena biar sejalan dengan apa yang sudah kukorbankan sebelumnya. mungkin saja dia tidak sanggup berkorban sama denganku dan mungkin saja dia tidak ingin mengecewakan orang tuanya.
memang terasa amat berat melepas hubungan yang sudah berjalan 8 tahun dan kemudian putus demi keinginan orang tuaku dan begitu beratnya membuka hubungan baru sekaligus membuka hati yang baru. ketika hatiku sudah mulai membuka diri, timbullah adanya perbedaan serta perselisihan dengan dia yang dijodohkan oleh orang tuaku membuat perjodohan ini menjadi batal bahkan tidak menutup kemungkinan menimbulkan permusuhan antara aku dengannya.
biarlah dia membenciku sepenuh hatinya sampai dia melihatku seperti melihat setan tanpa berkedip tapi sejujurnya aku senang sekali melihat wajahnya yang sejujurnya aku sudah sangat menyayanginya.
sampai saat ini aku tetap menyayanginya secara tulus walau aku berusaha melupakannya dengan cara apapun. bahkan sampai detik ini masih saja belum bisa melupakannya.
seandainya saja dia mau terbuka dan mau menceritakan segala permasalahannya kepadaku, mungkin saja hal ini tidak akan terjadi dan mungkin saja aku sudah bertunangan dengannya tapi hendak dikata nasi sudah jadi bubur!!!.
biarlah ini menjadi suatu kenangan tersendiri untuk seorang cucu Nabi Adam yang telah menorehkan satu kisah tersendiri dalam hidupnya dan semoga menjadi salah satu contoh untuk penerus kehidupan di dunia fana ini.
kesempatan pertama telah diberikan oleh-Nya agar bisa bersua dengannya tapi karena kecanggunganku serta ditambah kekagetannya setelah bertemu membuat tak satupun kalimat yang keluar dari mulut masing-masing.
kini kuhanya bisa berdo'a semoga dapat bisa diberikan kesempatan kedua sebelum waktuku habis. aku hanya ingin mengucapkan satu kalimat saja ke dia "apa kabar dirimu, ***?".
semoga dan semoga. amiin.
Komentar
Posting Komentar